Goa Lawang Kuari berada di Dusun Kelilit Desa Seberang Kapuas Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat[1]. Goa ini berada di tebing Sungai Kapuas. Ada tiga goa berjejer (lubang). Konon katanya goa pertama paling kanan (hilir) milik suku Dayak, Bagian tengah milik suku Senganan (Melayu), dan bagian kiri (Hulu) milik suku China (Tionghoa). Tak semua manusia bisa masuk lewat ketiga lubang kecil itu. Hanya cerita dari mulut ke mulut saja dipercaya jika lubang itu semakin dalam kian melebar hingga pada kedalaman tertentu bisa seukuran tinggi manusia.
Masyarakat Sekadau percaya jika Goa Lawang Kuari sebagai tempat persembunyian Pangeran Agung dari Kerajaan Sekadau. Bersama para pengikutnya, Pangeran Agung dikisahkan meninggalkan istana di Sungai Barak, Desa Mungguk, karena selisih paham dengan raja yang berkuasa kala itu. Sang pangeran dan pengikutnya pun diburu prajurit istana. Untuk menghilangkan jejak dari kejaran, Pangeran Agung menaburkan abu yang yang menyelimuti semua pengikutnya itu kemudian berubah menjadi batu.
Kompleks gua ini berada di Desa Seberang Kapuas, Kecamalan Sekadau Hilir. Merupakan gua alam yang memiliki sejarah bagi kerajaan Sekadau yang merupakan tempat bertapa raja zaman kuno.
